Featured Article

INFO PAJAK : Siap-Siap 1 Juli 2016, Bayar Pajak Harus Dengan e-Billing | Direktorat Jenderal Pajak

INFO PAJAK : Pembuatan Kode Billing melalui Aplikasi Elektronik e-Billing DJP Online | Direktorat Jenderal Pajak

Lakukan Hal Ini Jika Lakukan Kesalahan Dikantor


Dalam melakukan aktivitas keseharian kita tak pernah luput dari kesalahan termasuk di kantor. Kesalahan kecil dalam tugas keseharian individu dapat segera diperbaiki dengan cepat,bahkan sebelum diketahui oleh yang lain. Tetapi jika menyangkut kerja tim dalam sebuah proyek, terlepas besar atau kecil hal tersebut sering membuat kita merasa tidak enak hati.
Nah, jika kebetulan Anda berada di pihak yang menimbulkan kerugian tim Anda maka, berikut yang perlu Anda lakukan:  

Meminta maaf segera

Kedengaran sangat mudah, sejak kecil kita diajarkan jika berbuat salah minta maaf. Namun kita juga tahu, reaksi terhadap sebuah keadaan tidak selalu begitu. Kadang kesalahan yang membuat kita merasa tidak enak,malu, atau takut justru menimbulkan reaksi yang lain. Bukannya  mengakui kesalahan, malah bersikap defensif atau bahkan marah. Ya, menjadi lebih galak dari yang lain. Dalam dunia profesional pendekatan ini tidak akan berarti apa-apa untuk Anda.
Hanya ada satu cara yang baik, yakni mengakui kesalahan. Anda tidak perlu untuk terus-menerus, atau mengucapkan maaf dengan berulang-ulang apalagi disertai sikap panik. Cukup tunjukan penyesalan yang tulus atas tindakan Anda, dan memastikan bahwa hal itu tidak akan pernah terjadi lagi.

Menerima dan menjalani konsekuensi

Tergantung dari kesalahan yang dibuat, menerima konsekuensi bisa berarti hal yang berbeda: Mungkin Anda harus melakukan pertemuan tidak nyaman untuk memperbaiki hubungan dengan klien. Lain hal Anda harus bekerja lembur untuk memperbaiki kesalahan yang dibuat. 

Apapun yang harus Anda lakukan, segera lakukan tanpa mengeluh. Ini akan menunjukkan kepada semua orang di sekitar bahwa Anda bertindak profesional serta seorang yang bertanggung jawab.
Konsekuensi lainnya adalah bahwa untuk beberapa saat, kemungkinan Anda akan merasa tidak nyaman atau kurang dipercaya lagi di kantor. Anda akan bekerja di bawah pengawasan yang ketat. Yang artinya Anda perlu melakukan tugas dengan upaya terbaik.  
Anda benar-benar perlu untuk menunjukkan kepada semua orang bahwa Anda siap untuk move on dari kesalahan yang Anda buat dengan cara yang baik.

Memahami bahwa Anda tidak sendirian
Kabar buruk, seperti yang Anda tahu, adalah bahwa Anda telah membuat kesalahan benar-benar mengerikan. Berita bagusnya Anda tentu bukan satu-satunya orang di dunia ini yang pernah melakukannnya. Dan hal terbaik yang bisa dilakukan adalah memperbaikinya, belajar darinya, dan move on. Tidak terus-menerus merasa malu, marah, dan tertekan, yang hanya akan memengaruhi kinerja Anda berikutnya. Sangat sulit menjadi produktif dengan hasil yang baik, jika perasaan Anda sedanggalau.
Menghindari godaan mencari kambing hitam
Anda tidak harus memikul tanggung jawab untuk hal-hal yang tidak Anda lakukan, tapi menyalahkan orang lain tidak pernah menjadi ide yang baik. Jika ada orang lain yang ikut bertanggung jawab atas kesalahan yang terjadi, konsentrasi saja kepada kesalahan yang Anda buat. Ketika meminta maaf atas kesalahan, minta maaf atas tindakan Anda saja. Lakukan dengan Jelas dan spesifik, tetapi jangan pernah membawa orang lain ke dalamnya

Pemerintah akan Naikan Batas Penghasilan Tidak Kena Pajak

Kabar Gembira: Pemerintah akan Naikan Batas Penghasilan Tidak Kena Pajak


Dunia sedang dihebohkan dengan kasus Panama Papers. Hingga hari ini, topik ini tetap menjadi pembicaraan hangat, baik melalui dunia maya atau pun keseharian. Akibatnya Perdana Menteri Islandia,Sigmundur Gunnlaugsson, yang namanya dikaitkan dalam dokumen tersebut mengundurkan diri.
Bagi sebagian kita yang baru-baru saja mengalami ribetnya pelaporan pajak (saat ini sudah ada E-Filling yang menurut saya juga masih ribet dalam pengisiannya dan juga harus meminta e-pin lagi ke kantor Pajak), tentu dibuat gregetan membaca berita ini. Bagaimana tidak? Abai melaporkan atau pelaporan nilai pajak yang selisihnya kurang saja, sudah bisa menjadi masalah. Di sisi lain ada dokumen bocor dengan nama-nama yang ngemplang pajak dengan nilai fantastis.
Di balik semua kehebohan yang sedang berlangsung saat ini, pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) justru berencana menaikkan batas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).

Tentu saja berita ini tidak ada kaitannya dengan kasus Panama. Rencana pemerintah menaikan batas peng PTKP, semata untuk menggenjot konsumsi rumah tangga yang menjadi kontributor besar bagi Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Pemerintah optimis dengan memperkirakan akan ada kenaikan laju PDB sekitar 0,16% tahun ini.

Seperti diketahui, tahun lalu, lewat Peraturan Menteri Keuangan No.122/PMK.010/2015 tentang penyesuaian besarnya PTKP Rp36 juta per tahun per orang atau dengan status TK/- 

Untuk tahun 2016 mendatang batasnya dinaikan menjadi Rp 54 juta per tahun. Artinya, pekerja yang gajinya sama dengan atau kurang dari Rp 4,5 juta per bulan akan terbebas dari pajak penghasilan (PPh). 
Pekerja yang gajinya lebih dari Rp4,5 juta juga akan mengalami pengurangan pajak. Aturan batas PTKP Rp 4,5 juta per bulan ini hanya berlaku bagi kaum lajang (TK/-), atau tidak menikah. Sedangkan untuk yang menikah, serta telah memilki tanggungan, maka batasnya pun akan lebih tinggi.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro seperti dikutip dari Kontan mengatakan, kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) akan berlaku mulai Juni 2016 mendatang. Meski baru berlaku Juni, kenaikan PTKP tersebut akan tetap berlaku untuk penghasilan sejak Januari 2016.
Kenaikan PTKP ini dinilai akan berpotensi menurunkan penerimaan pajak sekitar Rp18 triliun. Namun analis pajak tidak melihat jumlah ini terlalu signifikan. Karena imbasnya justru positif dalam jangka panjang, yakni mendongkrak penerimaan pajak seiring peningkatan daya beli masyarakat.
Dengan demikian kita yang berpenghasilan Rp4,5 juta atau Rp54 juta pertahun tidak ada dikenai pajak penghasilan. Dengan akumulasi nilai status yang sudah ditentukan Pemerintah.
Semoga bermanfaat ya guys ;) 

Cara Sederhana Membedakan antara Tugas Penting dan Mendesak

Cara Sederhana Membedakan antara Tugas Penting dan Mendesak


“What is important is seldom urgent, and what is urgent is seldom important,” Dwight D. Eisenhower, Presiden Amerika Serikat ke-34. 

Terlepas dari bidang  yang digeluti, karyawan, profesional bahkan eksekutif kerap dihadapkan kepada tugas sehari-hari yang penting, dan membutuhkan perhatian segera. Bisa jadi sudah menjadi pemandangan biasa di setiap kantor, melihat rekan sekerja selalu tampak sibuk bahkan kadang kewalahan.

Pekerja sering dibebani oleh lebih dari satu tugas yang memiliki tenggat waktu berdekatan. Atau tugas-tugas yang sepertinya semuanya harus segera terselesaikan. Memilih mana yang harus dikerjakan lebih dulu, menjadi sesuatu yang sepertinya mustahil. Sibuk bekerja memang terkadang merupakan pertanda bahwa Anda berkomitmen terhadap profesi. Tetapi jika Anda terus-terusan sibuk setiap hari, hingga merasa senewen, bisa jadi sebenarnya ada yang salah dengan cara kerja Anda.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk membantu memprioritaskan pekerjaan. Ketika tugas penting telah beralih ke kategori "mendesak" (urgent), pendekatan terbaik adalah dengan memusatkan perhatian penuh Anda di sini. Membuat daftar hal yang harus Anda kerjakan hari ini, bisa membantu menyelesaikan semua tugas dengan baik. Namun, di dunia yang penuh dinamika, hal tersebut tidak selalu berjalan dengan dengan baik. Ada hal-hal yang menyebabkan karyawan harus selalu bersikap fleksibel, serta mengubah prioritas yang mesti dikerjakan. Tak jarang ketika sedang fokus menyelesaikan satu hal, interupsi datang  dengan permintaan mendesak dalam hitungan detik Anda harus menentukan apakah itu benar-benar membutuhkan perhatian penuh segera. 

Cara menentukan prioritas

Buatlah Tabel ‘Penting dan mendesak’: Dari semua hal di daftar pekerjaan Anda, cobalah kategorikan dalam sebuah tabel. 



Pekerjaan yang penting dan mendesak: Ini yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Kriteria mendesak adalah tugas-tugas yang membutuhkan perhatian dan tindakan segera. Jangan lupa, mereka juga penting untuk Anda,dalam arti menyangkut KPI (Key Performance Indicators) dan reputasi kerja Anda, serta perusahaan. Contohnya, tugas ini harus dikerjakan segera dengan kurun waktu yang sensitif, dan bila tidak dikerjakan segera akan memengaruhi kerja tim secara keseluruhan, hingga reputasi perusahaan Anda bisa rusak. Tentu Anda tidak mau menjadi pihak yang disalahkan bila proyek berantakan,  akibat lalai bertindak cepat.

Penting tapi tidak mendesak: Semua hal yang masuk dalam kolom ini adalah pekerjaan yang bisa memajukan tujuan jangka panjang Anda --seperti pencapaian target-- tetapi tidak memerlukan tindakan segera. Atau semua tugas yang berhubungan dengan perencanaan dan strategi bisnis. Tugas ini tidak sensitif terhadap waktu. Artinya, tugas-tugas penting ini bisa ditunda sesaat, untuk mengerjakan hal-hal yang lebih mendesak. 

Tidak penting tapi mendesak: Biasanya adalah tugas-tugas kecil, meskipun tidak penting tetapi memerlukan tindakan segera. Sebagai contoh, seorang rekan meminta bantuan untuk memperbaiki komputer mereka (penting bagi mereka, kurang penting untuk Anda), atau ada rekan yang meminta data yang Anda buat bulan lalu. Atasan yang muncul (tidak direncanakan) dan meminta Anda membantunya, seperti pemesanan penerbangan, menelepon klien untuk membatalkan janji temu, memeriksa ulang (cross check) laporan atau data, ini tidak penting tetapi harus segera Anda lakukan.

Tidak penting dan tidak mendesak: Secara umum, hal ini sama sekali tidak akan menimbulkan dampak terhadap kinerja serta karier Anda, dan bisa ditunda sampai semua pekerjaan dalam tiga tabel di atas selesai.

Nah, untuk menghindari stres dan kewalahan dalam bekerja, tentu prioritaskan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan di tabel paling atas. Kemudian setelah selesai baru mengerjakan hal-hal yang ada di tabel berikutnya.

Pekerja sering terlihat pontang-panting sibuk bahkan sampai stres dalam pekerjaan adalah karena kecenderungan mengerjakan berbagai hal, tanpa punya prioritas mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu. 

Tentu yang utama adalah fokus kepada apa pun yang penting dan mendesak segera. Kemudian baru kerahkan sumber daya berharga Anda untuk hal penting tetapi tidak mendesak. Untuk memutuskan apakah Anda harus segera mengerjakan hal yang mendesak tetapi tidak penting, tanyakan pada diri sendiri: "Apakah hal ini tidak akan mengganggu kinerja dan memengaruhi saya dalam menyelesaikan tugas-tugas saya?". Jika jawabannya adalah: Ya. Kerjakan segera. Bila tidak, menolaklah dengan sopan, beri alasan yang tepat, atau delegasikan tugas tersebut kepada orang lain.

Oh, ya, setelah sukses mengatasi hal-hal yang mendesak dan penting, jangan menyingkirkan apalagi tidak memperdulikan apa pun yang tidak mendesak atau tidak penting. Hal-hal tersebut, sebenarnya bisa membantu Anda untuk menjaga keseimbangan dalam hidup Anda. Seperti chat dengan kawan lama sebentar di sela waktu senggang Anda, sekedar bercanda, atau membuat janji ketemu usai jam kerja.


Sumber : qerja.com  

cari judul lagu

Banyak Dicari